Saturday 16 February 2013

Kerancuan tentang Kita

"Tweeps, kita mau ngadain kuis hari ini"
"Pemenang kuis hari ini akan kita umumkan besok ya"

Sering kali saya melihat admin brand-brand di media sosial menggunakan kata ganti "kita" padahal yang dimaksud adalah "kami". Meskipun di dunia pergaulan ini sudah menjadi lumrah, tetapi bagi sebuah brand seharusnya mampu mengedepankan bahasa yang benar. Dr Sarlito, sosiolog, juga sempat membahas kerancuan bahasa ini di salah satu rubrik di koran Sindo.

Bahasa yang benar tidak mesti harus formal dan kaku, yang terpenting kita menggunakannya secara tepat meskipun dibawakan dengan bahasa yang gaul. Untuk mendapatkan admin yang seperti ini, memang sulit. Mungkin dia bisa merangkai kata dengan baik, tetapi ketika ditumpahkan dalam bahasa tulisan, belum tentu benar, misalnya saja kata kerja pasif yang seharusnya imbuhan "di" disambung dengan kata kerjanya, tetapi ini dipisah. Dan, banyak yang seperti ini, banyak yang masih tidak bisa membedakan "di" sebagai imbuhan dan "di" sebagai kata penunjuk tempat.

Semoga kita pun bisa menempatkan setiap kata yang kita gunakan dengan benar. Jangan lagi bilang "kita akan mengundi pemenang" padahal yang dimaksud adalah pemilik brand, tidak termasuk peserta.




No comments:

Post a Comment