Wednesday 20 February 2013

Dulu, Siapa yang Mau Beli Ponsel Samsung

Dulu, orang mengenal Samsung sebagai brand elektronik dan peralatan rumah tangga seperti lemari es, televisi, pendingin ruangan, hingga perangkat pendukung komputer seperti monitor. Sebagai mahasiswa di era 1998 - 2002, saya lebih fokus memperhatikan monitor. Di era itu ada beberapa pemain besar untuk monitor komputer yang saya ingat, di antaranya Samsung, LG, dan Philips. Philips sebenarnya bagus, entah kenapa mereka menghilang dalam persaingan. Di pasar ponsel pun boleh dibilang Philips juga gagal, padahal Philips cukup dikenal sebagai ponsel yang memiliki ketahanan baterei yang lebih baik.

Ketika memasuki pasar ponsel, Samsung masih dipandang sebelah mata. Orang lebih memilih Nokia, Sony Ericsson, atau Motorola. Nasib Samsung mirip seperti LG, masih dianggap sebagai ponsel biasa dengan kemampuan biasa dan cepat rusak. Pokoknya engga banget dech..


iPod
Sebelum kita bicara tentang Samsung yang menjadi penguasa baru dunia perponselan, bahkan Sony Ericsson (sekarang kembali menjadi Sony setelah memutuskan kerja sama dengan Ericsson) pun sepertinya agak kocar-kacir menghadapi gempuran Samsung, kita perlu memulai dari inovasi Apple berupa iPod karena ini akan menjadi titik awal munculnya inovasi-inovasi baru abad 21 seperti iPhone dan iPad yang melahirkan persaingan besar antara Apple dengan Samsung, baik di tablet maupun ponsel.

iPod muncul pertama kali tahun 2001. Sebuah inovasi yang luar biasa dari Apple. Semua orang terhentak kaget, Apple yang tadinya hanya bermain dengan komputer canggih nan menawan, kini bermain dengan gadget. Apple sukses besar dengan iPod-nya.

Android
Persaingan besar antara Apple dengan Samsung tidak akan pernah terjadi kalau tidak ada Android. Ya, Android, sebuah sistem operasi milik Google yang sebenarnya ditemukan oleh Andy Rubin dan Rich Miner pada Oktober 2003. Google mengakuisisinya pada Agustus 2005. Pada awalnya orang meragukan Android buatan Google, namun seiring berjalannya waktu, justru Android inilah yang akhirnya digunakan oleh mayoritas brand ponsel, seperti Sony Ericsson, HTC, dan Samsung. Bahkan sekarang ini mayoritas brand ponsel menggunakan OS Android. Hanya Nokia saja yang tetap bertahan dengan OS buatannya sendiri, meskipun belakangan sepertinya Nokia menyerah dan akhirnya menggunakan OS besutan Microsoft.


iPhone
Apple bereaksi positif terhadap kemunculan Android dengan melakukan gebrakan yang cukup dahsyat dengan hadirnya ponsel cerdas iPhone dengan sistem operasi iOS, 6 tahun setelah iPod generasi pertama hadir. Ekspektasi tinggi digantungkan ke Apple oleh para pecintanya dan Apple mampu menjawabnya dengan sangat baik. iPhone pun sukses. Pada tahap ini, ponsel Samsung dengan sistem operasi Android masih belum ada apa-apanya. Selain iPhone, orang hanya akan melirik Sony Ericsson, Nokia, atau HTC. Oh iya, sebelumnya generasi iPAQ milik HP atau Palm sempat menjadi pilihan bagi pengguna ponsel cerdas kelas atas sebelum hadirnya Android.


iPad dan Mulai Berakhirnya Pasar Netbook
April 2010 dunia kembali dikejutkan dengan hadirnya iPad, sebuah gadget yang mengusung layar lebar 10 inci yang boleh dibilang ke depannya mampu menggantikan peran netbook. iPad dapat merekam video, mengambil gambar, memainkan musik, hingga dapat melakukan kegiatan online seperti browsing internet dan mengirimkan email. Jangan lupa, beragam aplikasi menarik, mulai dari permainan hingga aplikasi pendukung lainnya, dengan mudah diunduh melalui App Store. Bendera Apple kian berkibar.


Sejarah Galaxy Tab dan Kejayaan Samsung Dimulai
Di luar dugaan, Samsung merespon kehadiran iPad beberapa bulan setelah kemunculannya dengan inovasi canggih berupa Samsung Galaxy Tab dengan layar 7 inci dan menggunakan sistem operasi Android. Menurut saya, inilah titik balik (turning point) ponsel Samsung. Saya menganggap Samsung Galaxy Tab generasi pertama ini menjadi flagship bagi Samsung dan berimbas pada ponselnya. Samsung Galaxy Tab 7" ini laris manis bak kacang goreng. Saya pun ikut mencicipinya.. :)

Setelah Samsung Galaxy Tab, Samsung seolah tidak berhenti berinovasi. Dari mulai Samsung Galaxy S generasi pertama hingga yang terakhir, bahkan rumornya akan segera hadir Samsung Galaxy S IV, hingga semi tablet seperti Samsung Galaxy Note. Berkat Samsung Galaxy Tab, konsumen akhirnya berbondong-bondong membeli ponsel Samsung. Akan lain ceritanya jika Galaxy Tab ini gagal pada saat peluncuran pertamanya.

Kehebatan Samsung terletak pada inovasinya, mereka punya sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan itu. Itulah kompetensi intinya. Apple pun nampak agak tergopoh-gopoh juga meladeni Samsung, apalagi Sony, LG, dan lainnya. Untung bagi Apple, mereka punya banyak konsumen loyal, tidak peduli apakah spesifikasi produk Apple lebih rendah dibandingkan Samsung.

Kekuatan lain dari Samsung adalah budget pemasarannya yang seolah unlimited. Ini rasanya sulit ditandingi oleh brand ponsel lainnya. Hasilnya luar biasa, siapa yang saat ini tidak mengenal Samsung dan Galaxy-nya. 

Samsung kini menjelma menjadi brand besar dan sukses di industri ponsel/tablet. Mereka sudah punya basis penggemar setianya. Produknya selalu ditunggu, bahkan orang rela antri sampai harus bermalam, untuk mendapatkan ponsel/tablet Samsung pada setiap peluncuran perdananya. Dulu, siapa yang mau antri untuk mendapatkan ponsel Samsung?







No comments:

Post a Comment